Berpikir mencirikan hakikat manusia sebab berpikir pada dasarnya merupakan sebuah proses yang membuahkan serangkaian pola pemikiran dan mengikuti jalan pemikiran tertentu sehingga sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan dalam gerak pemikiran tersebut dan diaplikasikan pada sebuah lambang yang merupakan abstraksi dari objek yang ada dalam pikiran. Bahasa jugalah salah satu dari lambang dimana objek-objek kehidupan yang kongkrit dinyatakan dalam kata-kata lambang yang mengabstrasikan berbagai gejala kehidupan.

Dua pengertian filsafat secara Etimologi dan Terminologi. Jika dilihat secara etimologi, filsafat dalam bahasa arab yaitu falsafah dan dalam bahasa inggris dikenal dengan philosophy ysng berasal dari bahasa yunani philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta dan Sophia yang berarti kebijaksanaan sedangkan secara terminology menurut Aristoteles filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat kebenaran).
Ilmu merupakan salah satu nya dari buah pemikiran manusia dalam menjawab pertanyaan. Selain itu, ilmu adalah gambaran gambaran dasar dari pengetahuan manusia. Semuanya bersifat saling membutuhkan dan saling mengisi seperti apa yang dikatakan Einstein bahwa :
“ Ilmu tanpa Agama adalah Buta dan Agama tanpa ilmu adalah Lumpuh “
Falsafah diartikan sebagai suatu cara berpikir yang radikal dan menyeluruh. Suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam dalamnya. Filsafat sendiri memiliki dasar-dasar pemikiran dari Ontologi yaitu sesuatu yang ada (bersifat empiris) mampu di jangkau oleh panca indera. Epistemologi yaitu cara mendapatkan pengetahuan tersebut dengan melihat objek baik secara material maupun formal dan yang terakhir adalah Aksiologi yaitu nilai-nilai pragmatis yang ada dalam suatu objek pengetahuan tersebut sereta dapat dikatakan sebagai tujuan dari pencarian suatu pengetahuan tersebut.
DASAR ONTOLOGI ILMU
Istilah untuk menunjukkan sifat kejadian yang terjangkau pengalaman manusia disebut empiris. Fakta empiris adalah fakta yang dapat di alami langsung oleh manusia dengan menggunakan panca indera nya. Ilmu sendiri membatasi diri hanya kepada kejadian-kejadian yang bersifat empiris. Maka mempelajari objek-objek empiris seperti batu-batuan binatang-binatang tumbuhan-tumbuhan hewan atau manusia. Pengetahuan keilmuan mengenai objek empiris ini pada dasarnya merupakan abstraksi yang di sederhanakan.
Ilmu bertujuan untuk mengerti pengetahuan mengenai objek tertentu serta mengemukakan beberapa asumsi mengenai objek empiris ini secara lebih terperinci. Ilmu mempunyai tiga asumsi mengenai objek empiris yaitu:
1. Menganggap objek-objek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain, umpamanya dalam hal bentuk, struktur, sifat dan sebagainya.
2. Anggapan bahwa suatu benda tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan keilmuan bertujuan mempelajari tingkah laku suatu objek dalam suatu keadaan tertentu.
3. Determinisme
DASAR EPISTEMOLOGI ILMU
Epistemologi ialah teori ilmu pengetahuan yang membahas secara mendalam segenap proses yang terlihat dalam usaha untuk memperoleh pengetahuan. Metode keilmuan ditinjau dari sejarah cara berpikir manusia terdapat dua pola dalam memperoleh ilmu pengetahuan: yang pertaa adalah berpikir secara rasional berdasarkan paham rasionalisme idea tentang kebenaran sebenarnya sudah ada, yang kedua muncullah pola pikir kebenaran ilmuan sendiri melalui pengujian secara empirislah yang mengesahkan.
KEGIATAN KEILMUWAN SEBAGAI SEBUAH PROSES
Kegiatan keilmuwan mengenai dua bentuk masalah, yang pertama belum pernah diselidiki sebelumnya sehingga jawaban atas permasalahan tersebut meupakan pengetahuan baru. Bentuk yang kedua mempelajari masalah yang berupa konsekuensi praktis dari pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya.
Hipotesis merupakan dugaan mengenai hubungan antar factor-faktor yang terlibat dalam suatu masalah. Cirri utama dari pemikiran keilmuwan adalah sifat-sifat masuk akal ini di landaskan kepada konsistensi pemikiran kita dengan susunan pengetahuan sebelumnya. Ilmu pada dasarnya merupakan sumber pengetahuan yang memberi penjelasan atau dugaan terhadap pernasalahan yang di hadapi.
Pemikiran ilmiah mencakup dua ruang lingkup kegiatan, yakni : penyusunan dan pengujian teori-teori disusun sebagai kerangka pemikiran yang menjelaskan struktur hubungan antara factor-faktor yang terlibat dalam suatu masalah kemudian harus di uji secara empiris agar dapat di syahkan kebenaran nya.
DASAR AKSIOLOGI ILMU
Merupakan nilai-nilai pragmatis yang terkandung dalam suatu objek pengetahuan sehingga mampu di sederhanakan di dalam kehidupan manusia dan di terima oleh akal
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Hakikat Ilmu, Filsafat dan Filsafat Ilmu"
Posting Komentar